Pengalaman Lasik di KMN Lebak Bulus

6:23 PM

Ini merupakan cerita mengenai pengalaman lasik aku di salah satu klinik mata yaitu Klinik Mata Nusantara Lebak Bulus.


Aku merupakan si mata empat dengan minus 4.75 (kiri) dan 4.50 (kanan) serta silinder 2.00 dan udah menggunakan kacamata semenjak kelas 4 SD, jadi dihitung-hitung udah 14 tahun ngga bisa hidup tanpa alat bantu tersebut.

Waktu kuliah sempat pakai softlens rutin yang merknya New Look biasa dijual di Optik Melawai. Karena pakai softlens ini jadi bikin mata aku kering, terbukti dengan hasil pemeriksaan air mata, mata aku bener-bener kering kerontang tak berair. Jadi walaupun udah bertahun-tahun lepas softlens tapi dampaknya terhadap mata kita  ternyata bisa menimbulkan efek yang lasting terhadap mata.



Awalnya aku tertarik untuk lasik di KMN karena harganya, kebetulan bulan May 2018 lagi ada promo lasik seharga 23 juta dan bisa cicilan 0% dengan menggunakan kartu kredit BNI. Jadi pengen dong, secara masih mental-mental cicilan beb. Tanpa babibu aku langsung telfon untuk daftar pemeriksaan mata pra-lasik dan memilih dr. Annette sebagai dokter yang akan menangani aku. Dan ternyata aku ngga salah pilih dokter, karena dr. Annette menjelaskan prosedur lasik dengan sangat detail dan akurat, serta mudah dipahami oleh orang awam seperti aku.

Untuk harga juga dijelaskan kalau 23 juta itu diluar biaya kontrol dokter dan biaya obat. Jadi totalnya jika dimasukkan biaya tambahan tersebut sebesar 25 juta. Menurut aku harga ini masih masuk akal di kantong aku dan lebih murah jika dibandingkan di JEC atau Ciputra.

Pemeriksaan matanya sendiri ada 6 tahapan: tes baca, tes melihat jauh, tes bola mata, tes kadar air mata, dan terakhir tes gula darah. Jika 6 tahapan dinyatakan bagus hasilnya belum tentu kita merupakan pasien yang siap dilasik, tes berikutnya langsung diperiksa oleh dokter yang akan menangani kita, yaitu tes retina dan tes ketebalan kornea. Alhamdulillah, dr. Annette menyatakan bahwa retina dan kornea aku normal dan dinyatakan siap untuk di lasik.



Operasi lasik dijadwalkan hari Senin, tanggal 28 May 2018 pukul 12:30 WIB, dan sebelum lasik dimulai mata kita akan diperiksa lagi untuk tes jauh agar mesin bisa mentransfer hasil final untuk minus dan silindris mata kita ke mesin operasi lasik yang akan dijadikan acuan oleh dokter dalam melakukan tindakan operasi.

Masuk ke ruangan steril aku diminta untuk ganti baju dengan baju operasi. Kemudian aku duduk di sofa dan ditanya mengenai beberapa hal seperti kapan terakhir makan dan apakah 2 minggu terakhir menggunakan softlens. Lalu aku diteteskan obat bius lokal di mata yang rasanya perih-perih sedikit agar dokter bisa leluasa menyentuh mata saya ketika tindakan.

Setelah menunggu beberapa saat aku pun dipanggil ke ruang operasi dan didudukkan di kursi (seperti di dokter gigi). Prosesnya berlangsung sangat cepat, yang aku ingat aku diminta untuk membuka mata dan menatap pada satu titik di langit-langit (tidak boleh ke kiri, atau ke kanan). Ada alat yang dimasukkan ke dalam mata untuk menahannya agar tidak berkedip lalu proses lasik pun dijalankan untuk mata minus terlebih dahulu dengan interval waktu 30 detik untuk setiap mata, setelah itu baru proses lasik untuk silindris dimana ketika proses ini saya mencium bau yang kurang nyaman seperti bau hangus.

20 menit berlalu dokter pun mempersilahkan duduk dan meminta aku melihat jam dinding di samping kanan dan voila aku bisa melihat jam tersebut tanpa bantuan kacamata. Namun, setelah keluar dari ruang operasi mata masih terasa buram. Setelah itu dilakukan pengecekan terakhir oleh dokter dan setelah tidak ada masalah aku diperbolehkan pulang.

Sekarang sudah 6 bulan setelah operasi lasik tsb berjalan dan Alhamdulillah tidak ada efek samping yang dirasakan dan aku bisa melihat dengan jelas. Kadang kalau mata terasa kering karena kebanyakan kerja aku biasanya netesin Eyecare.

So it is safe to say now, bye - bye kacamata :)










You Might Also Like

0 comments