Jalan-jalan ke Praha
9:25 PM
Waktu itu ke Prague bulan Januari 2015 menggunakan Eurail pass dari Amsterdam dan transit di Berlin, jadi total perjalanan 16 jam. Suhu kisaran 5 - 10 derajat Celcius. Aku sama temen2 nginep di Art Hole Hostel, hostelnya cukup artsy dan murah di kantong mahasiswa. Ini merupakan pertama kalinya nyoba nginep di hostel dan langsung jatuh cinta. Kenapa? Karena bisa ketemu dengan traveller dari berbagai negara dan saling berbagi cerita. Waktu itu kita ketemu travellers dari USA, Portugal dan Spanyol. Hari pertama di Prague langsung masak Indomie yang dibawa dari Indonesia.
Ruang makan yang ada kompor dan kitchen utensils |
Pada ngumpul disini karna ada WIFI (Common Room) |
Walaupun dingin tapi kita tetep ngga gentar buat menjelajahi kota Prague yang indah. Agenda kita yang pertama yaitu ke Old Town Square, disini terdapat banyak bangunan tua dan gereja dimana turis bisa masuk dan mengambil foto. Nama salah satu gerejanya adalah St Nicholas Church.
Charles Bridge (Karluv Most). One of must visit bridge in this world. Atmosfirnya romantis dan terdapat banyak patung yang memiliki mitos-mitos tersendiri. Ini merupakan lokasi syutingnya Negeri Van Oranje, ketika Wicak menemukan Lintang dan menyatakan perasaannya *awww*
Fun fact: Charles Bridge yang membelah sungai Vltava dan menghubungkan Old Town dan Prague Castle ini dibangun dibawah pemerintahannya King Charles IV. Disini banyak terdapat seniman yang menjual lukisannya dan jazz street musician yang menambah keromantisan dari jembatan ini.
Salah satu makanan khas Ceko adalah trdlo, ini merupakan adonan roti yang digulung dan dibuat dengan tongkat kayu. Yang membuat trdlo enak karena dimasak langsung di tempat, disajikan hangat dan rasanya yang manis. Cemilan yang tepat di tengah musim dingin. Trdlo bisa dibeli di sekitar Jembatan Charles seharga 60 Kroner.
Salah satu tempat menarik di Prague yaitu Prague Castle. Kastil ini jaraknya hanya ratusan meter dari Charles Bridge. Kita harus menaiki banyak undakan tangga karena lokasi kastil ini berada di puncak perbukitan.
Tidak banyak turis yang terlihat karena saat itu sedang dingin-dinginnya jadi orang normal lebih memilih berada di rumah *lol*. Di sudut kastil tersebut terdapat gerai Starbucks. Awalnya saya
Prague Castle |
Orang asli loh |
Astronomical Clock |
Yang bikin makin semangat di hari terakhir kita di Prague yaitu mengunjungi John Lennon Wall. Ternyata di dunia ini banyak terdapat John Lennon or The Beatles wall. And this is my first. Dinding ini dipenuhi oleh mural dan grafiti. Pada waktu itu disana ada musisi jalanan yang sedang menyanyikan salah satu lagu The Beatles.
Pengalaman di Prague merupakan pengalaman terkaget karena ini pertama kalinya travelling di Benua Eropa dan ngatur semuanya sendiri bersama teman-teman dari FEB UI KKI cabang Belanda. Dari mulai tiket pesawat, kereta, akomodasi sampai makanan.
Untuk pertama kalinya saya begitu menyukai the art of travelling, menjadi seorang pengembara. Merasakan tempat asing sebagai rumah ditengah orang-orang yang sebelumnya bukan merupakan bagian hidup kita. Travelling merupakan satu hal yang dapat mendekatkan sesama manusia dan memaksa kita untuk memahami karakter masing-masing untuk bisa saling menyesuaikan. Sama seperti cerita Santiago di The Alchemist yang menjalin persahabatan dengan pengawal unta dan alkimia dari Inggris dalam perjalanannya menuju Piramida di Mesir.
Cerita yang kita dapatkan ketika travelling tidak selalu indah, sama seperti roda kehidupan. Ada tempat yang didatangi tidak sesuai ekspektasi. Waktu di Prague kita mengunjung Old Town Synagogue yang menurut review merupakan kuburan para tokoh yahudi jaman dulu kala. Kita mengira akan disuguhi sejarah tentang Yahudi yang informatif, tapi ternyata museum dan kuburannya ya cuma gitu aja menurut saya. Tapi jika tidak ke kuburan tersebut, kita tidak akan masuk ke restoran didepannya yang menyuguhkan makanan yang enak dan cukup fancy untuk ukuran mahasiswa namun harganya lebih murah dari restoran yang ada di Plaza Senayan.
0 comments